Tuesday 30 November 2010

Siemens Hadirkan ‘SPBU’ Listrik Pertama di Indonesia

Bertepatan dengan penyerahan mobil listrik smart ed di Gedung Balaikota Jakarta, Rabu (24/11), PT. Siemens Indonesia (SI) mengaku telah menyiapkan infrastruktur untuk pengisian ulang mobil elektrik.
Siemens AC Charging Pole (Terminal Pengisian Arus Listrik AC Siemens), begitu nama alat pengisi setrum itu dinamakan, didesain untuk digunakan pada fasilitas semi-publik dan areal publik, seperti kawasan perkantoran, taman parkir, dan di sisi jalan.


Karena itu, bertepatan dengan dipinjamkannya satu unit smart ed kepada Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, maka salah satu sudut di Balaikota Jakarta akan disulap menjadi ‘SPBU’ listrik untuk smart ed. Contoh dari alat charging itu sendiri kemarin telah telah diperlihatkan efektifitasnya.


“Siemens berkomitmen akan terus mengembangkan teknologi ramah lingkungan masa depan dengan menciptakan peranti yang unggul,” ungkap Hans Peter Haesslein, CEO SI.


Alat pengisian energi baterai Siemens dapat melayani kendaraan elektrik model koneksi AC 3 AC 3 phase 400 V atau 3 phase dengan keluaran daya pada 3,7 kW atau 22 kW. Alat ini juga sudah menyediakan peranti standar konektor listrik atau IEC61851, operasional mode 3 dan kontrol akses RFID.


Menurut Peter, alat buatan Siemens tersebut sangat aman. Pasalnya, Siemens telah melengkapinya dengan sistem peringatan kebocoran dalam standar tingkat IP 44.


Siemens AC Charging Wall Box yang didesain dengan bentuk padat, hanya membutuhkan sedikit tempat. Alat ini juga mudah diintalasi sehingga cepat dalam penyiapannya. Ditambahkan Peter, model alat pengisian seperti itu lebih tepat apabila diaplikasi pada areal perpakiran publik atau kawasan khusus.


Di masa mendatang, teknologi pengisian ulang listrik Siemens diakui mampu mengkomunikasikan segala kebutuhan, termasuk metode pembayaran dan informasi lain melalui sebuah tambahan pelayanan smart grid.


 Artikel yang mungkin anda tertarik untuk membacanya Mobil Keluarga Ideal Terbaik Indonesia


View the original article here

No comments: