Tuesday 23 November 2010

Semoga Margay Bisa Mengajarkan Kita

WASHINGTON/JAKARTA (dp) — Pekan lalu, Kementerian Transportasi AS menggelar sebuah kampanye besar untuk menggugah kembali kesadaran para pengemudi akan pentingnya keselamatan berkendara. Menurut kami, langkah yang diterapkan pembuat kebijakan di negara itu sangat bagus dan pantas dicontoh negara kita, Indonesia, khususnya masyarakat pengguna jalan.


Departemen Transportasi AS, dengan dukungan kuat dari media setempat, telah berhasil menyebarkan video internet tentang pengakuan para keluarga korban kecelakaan tewas akibat kecerobohan pengemudi. Video ini baru dibuat dalam tiga saksi, sementara pemerintah AS berjanji akan terus menambah tayangan bersifat renungan tersebut.


Faces of Distracted Driving (Wajah-wajah dari Kecerobohan Mengemudi), begitu judul serial video internet tersebut dibuat. Dari tiga kasus yang diceritakan, tertimoni ibunda korban tewas Frances Margay Schee, Elissa Schee, kami anggap yang paling mengharukan.


Margay merupakan seorang siswi sekolah menengah pertama (SMP) yang tewas terbakar di dalam bus sekolahnya setelah pria pengemudi truk menabrak dari belakang kendaraan tersebut ketika berhenti di lampu merah.


Pengemudi yang belakangan diketahui bernama Reinaldo Gonzales (30) menabrak bagian belakang bus sekolah. Penyelidik setempat menyatakan Gonzales tengah melakukan percakapan telepon selular saat kejadian.


Akibat tumbukan keras, truk dan bus terbakar. Sebanyak 20 pelajar di dalam bus bisa dikeluarkan oleh empat pengguna jalan, namun Margay luput.


Gadis manis ini tak sanggup keluar kabin hingga tewas dilalap api dari kondisi hidup. Ibunya selalu memangis setiap kali meratapi kejadian nahas itu.


“Saya merasa, sebagian besar hidup saya hilang seiring kepergian Margay. Musnah sudah semua rencana hidup saya…,” kata Elissa dalam Video.


“Anak saya yang membuat saya bertahan… Ini sangat menyakitkan.”


“Ini seperti dunia yang awalnya penuh warna, seketika berubah jadi abu-abu. Saya bahkan tak bisa menyebutnya hitam putih, karena semuanya tampak abu-abu.”


Elissa mengaku sangat terpukul dengan kejadian yang menimpa anaknya. Menurutnya, Margay adalah anak yang menyenangkan. Dia bercita-cita menjadi pilot, dan sangat menyenangi hewan, serta mencintai sesama.


Keluarga Margay secara emosional bahkan merasa perlu melepaskan sejumlah kupu-kupu untuk menyertai “kepergian” putri tercintanya. Tindakan ini telah memicu sikap simpati dari para tetangga, sekaligus mengingatkan agar hal semacam itu tak terjadi lagi.


Sementara itu, teman-teman sekolah Margay menyebut gadis ini sebagai sosok yang mudah bergaul. Dia merupakan pemain clarinet untuk marching band dan anggota penari sorak untuk klub bola tangan sekolahnya.


Teman-teman sekolah Margay sendiri menyebut tragedi itu sebagai September kelabu bagi kotanya. Kejadian memilukan itu terjadi pada pukul 16:12, tanggal 23 September 2008 di Marion County, Florida. Adapun bus sekolah yang dikendarai Margay bernomor 9601.


Tentu saja banyak harapan yang sirna atas tewasnya anak pintar seperti Margay. Masa depan yang mungkin bisa disumbangsihkan untuk keluarga, lingkungan, bahkan negaranya, lenyap hanya karena masalah sepele, yaitu pengendara ceroboh yang lebih mementingkan telepon tak penting.


Dan bila kita melihat di luar sana, maka ada ratusan atau bahkan ribuan korban jiwa lain yang meninggal sia-sia akibat prilaku pengemudi yang sangat memalukan dan tidak bertanggungjawab.


Anda mungkin salah satu dari model pengemudi yang menewaskan Margay. Sadarlah bahwa pekerjaan lain yang Anda kerjakan ketika mengemudi bisa mengancam nyawa manusia.


Bertelepon di saat mengemudi memang tampak simpel. Ketika bertelepon, Anda dengan mudah bisa mengatakan bahwa mata, kaki, serta sebagian tangan dan telinga Anda, masih bisa bekerja untuk mengemudi.


Namun, jawaban seperti apa yang bisa Anda sampaikan untuk kasus memilukan seperti yang menimpa gadis manis Margay? Kehilangan orang terkasih tak akan pernah bisa tergantikan, bahkan dengan hal lain yang juga Anda cintai.


Kita harus belajar dari kasus yang telah dikorbankan Margay. Tak perlu dukungan pemerintah untuk melakukan itu. Keselamatan sangat murah, dan itu bisa dimulai dari diri Anda sang pengemudi yang budiman.


Kecelakaan hanya akan membuat kerugian besar. Kecelakaan bersifat memiskinkan. Dan untuk diketahui, sedetik kecerobohan saat mengemudi bisa mengubah jalur hidup orang-orang di sekitar Anda.


Tak ada perang di dunia yang mampu membunuh manusia dalam setahun sebanyak korban yang tercatat dalam kecelakaan lalu lintas. Bahkan bencana yang diberikan alam enggan membunuh manusia sebanyak yang dilakukan manusia sendiri di tengah jalan.


Karena itu, tetaplah waspada dan jadikan pekerjaan mengemudi sebagi one time job. Jangan pernah bertelepon di saat mengemudi sekalipun dengan ear phone. Mari kita belajar dari Margay…

Artikel yang mungkin anda tertarik untuk membacanya Mobil Keluarga Ideal Terbaik Indonesia

View the original article here

No comments: